setidaknya masih ada "celah". untuk menepi dari jalanan yang ramai dan hiruk-pikuk. berhenti sebentar,mencatat, untuk tetap ada..sebelum hilang dan terlupakan.
Senin, 06 Juni 2011
quando quando quando
“Tell me when will you be mine
Tell me quando quando quando
We can share a love divine
Please don't make me wait again”
" quando quando quando” adalah sebuah lagu pop Italia dari tahun 1962, dalam gaya bossa nova, dengan musik yang ditulis oleh Tony Renis. Diremix banyak sekali oleh banyak seniman, dan di tahun 2005, lewat duet Michael Bublé dan Nelly Furtado, mengenalkanku pada lagu ini. Dengan versi meraka berdua. Kalau saja Buble dan Furtado tahu berapa kali lagu ini ku putar, mungkin mereka akan besar kepala. Ntah berapa kali dalam sehari lagu ini ku putar. Setidaknya dalam 3 bulan terakhir ini. Bukan karena gila bossanova atau penggemar Buble dan Furtado. Tapi karena memang suka lagu ini. ketika berangkat ke kantor, list song di laptop, lagu sebelum tidur, pasti ada lagu ini. Karena perasaanku yang sedang menggilai si “quando quando quando”.
Sudahlah..ku rasa ketika kau jatuh cinta pun mungkin begitu. Harmonisasi frekwensi seperti lagu ini memang paling layak di dengarkan telinga dan hati. Menyenangkan bukan? Memanjakan hati dan harapan dengan suasana yang selalu merayu. Tersenyum di setiap saat. Mengingat dia; si kesukaanmu, dengan perlahan. Lalu mengulang lagi lagu ini dan kembali mengulang mengingatnya. Ah, kawan.. begini lah rasanya jatuh cinta! Sangat membuatku gila!
Aku paham, beberapa teman pernah berkata; jatuh cinta mempunyai saudara kembar yang selalu tak terlihat pada awalan. Si patah hati yang kejam! Dia selalu dibalik kembarannya. Menghantuimu dengan pisau lipat yang tajam. Mengincar hatimu untuk di patahkannya. Patah sepatah-patahnya!
Untuk di masa ini, aku mengambil resiko. Tak akan ku lindungi diri. Aku sudah berapa kali melihatmu..tak sengaja melihatmu mengintip-ngintip di punggung kembaranmu..Biarlah kita bertemu di lain waktu wahai patah hati. Nati lah..berikan ku dulu tenggat waktu menikmati kembaranmu..nanti, kau boleh patahkan hati. Patahkan beribu kepingpun tak mengapa. Karena aku sedang jatuh cinta! Se gila-gilanya jatuh! Se dalam-dalamnya jatuh!
Siang tadi di ruang kerja, lagu ini bergumul dengan piranti di meja kerja. Menyapa laptop, tumpukan arsip, pena dan kertas kosong. Ternyata mereka sudah begitu akrab. Sudah menjadi teman. Sesekali menggodaku bersamaan. Aku rasa, mereka seperti energi yang berbahasa. Meski bukan tanpa aksara. Mengingatkan pada rindu padanya yang tumbuh setiap hari. Seperti hari ini. Rindu itu lahir, mengenaliku sebagai pemilik dan berkata “kemana aku akan menuju?”.
Pada tumpukan buku ku sembunyikan rindu itu. Tak mampu ku simpan di hati. Dia akan tinggal terlalu lama dan aku tak yakin bisa lolos dari itu. Memikirkan dia itu seperti memainkan harmoni dan melodi secara bersama-sama. Dan bagian rindu ini adalah melodi yang paling miris! penuh nada minor yang paling rumit dimainkan tapi paling ingin dirasakan oleh hati.. tak cukup petikan gitar bahkan denting piano. Tapi sayatan biola!
...
When will you say yes to me
Tell me quando quando quando
You mean happiness to me
Oh my love please tell me when
Every moments a day
Every day seems a lifetime
Let me show you the way
To a joy beyond compare
...
Aku memang sedang menunggumu mengatakan hal seperti itu. Kepadaku. Sekali saja. Itu lah saat penentuan..apakah selamanya aku berdampingan dengan perasaan ini, atau kau mengantarkanku pada si pengintip berpisau lipat tajam di balik punggung itu. Kau tau aku sangat menginginkanmu. Kau bisa merasakan itu. Meski kau selalu tampil dalam kesederhanaan dan ketidakmengertian.
Tak apalah,puan..
Ku tau, kau sudah baik sekali. Menemaniku menikmati rasa ini, dengan tetap seperti ini. Setidaknya menunggu ku untuk siap bertemu si pematah hati itu..dan menyerah kepadanya.
Atau kau akan berkata ya kepadaku.. tell me quando, quando, quando..
I can't wait a moment more
Tell me quando quando quando
Say its me that you adore
And then darling tell me when
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar