Aku percaya kepada takdir
Bahwa hidup ini tak ada yang kebetulan
Aku dipinang dan menjadi permaisuri
adalah kehendak sang kuasa
Atas kehadiranku dalam mimpi sang
baginda sultan
Atas izin seri sultan Djohor dan restu
ayahanda Entje’ Wan Abdul Djabar
Dalam balutan waktu yang telah
ditetapkan sang pencipta
Teringat akan kanda ketika kesusahan
Tentang keinginan kembali memerangi
Palembang
Bersama pamanda Wan Akub dan Wan Serin
menuju Bangka
Rela dan ridho bersama Kanda merebut
tahta
Tak ada yang kebetulan bagi hidupku
Ketika datang mimpiku menelan seluruh
tanah Palembang
Ku sembahkan kepada Tuanku untuk segera
berangkat saat itu juga
Saat terbaik yang ditandakan oleh tuhan
kepadaku
Berbekal sebilah sekin dari ayahanda
menemani kanda kembali merebut tahta
Kita menuju Palembang dengan ketenangan
Dengan hati damai dalam kehendak tuhan
Bersama kanda duduk diatas beranda kapal
Diiringi para prajurit yang bersorak
ramai
Naiklah kanda ke atas singgasana tahta
kerajaan
Tanpa tarung dan pertumpahan darah
Karena memang sudah takdir kanda atas
itu
Sesuai dengan mimpi yang dititipkan
kepadaku
Kemudian masa berganti
Masa tenang namun penentu bagi masa
depan keturunan keluarga Wan Abdul Djabar
Gelar pangkat Yang dan Abang telah
diteguhkan
Menegaskan kedudukanku, ayahanda dan seluruh
keluarga
Betapa menunjukkan kekhawatiran kakanda
sultan akan kami
Setelah huru hara dan kesulitan yang
kita lalui bersama ini?
Kepada kanda ku mohonkan agar kaum
keluarga tinggal di Bangka
Tak jauh pandang dari Palembang, tak
juga menganggu rasa istana
Diterima seluruh keluarga dengan iklas
dan hormat
Semoga tuhan merawat semua dengan
selamat
Karena tak akan ada yang kebetulan
Takdir tuhan yang mengantarkan ini
kepada kami
Di ujung tanjung yang kelihatan ini
diputuskan ayahanda dan kaumku semua menetap
Membangun kejayaan bangsa Melayu di
tanah Bangka
Di tengah kemuliaan Kanda Sultan Mahmud
Badaruddin Jayawikrama
Besar dengan kejayaan Kesultanan
Palembang yang termasyur
Tak ada sesal seperti terbuang
Meski sempit hati menjadi selingan
Tapi keyakinan tentang harapan
Membangun daratan ini menjadi impian
Tujuh bubung rumah telah terbangun
Seberang sungai berdiri kampung Patemun
Cikal bakal sebuah kejayaan
Atas kebanggaan bangsa melayu yang tak
terlupakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar