Selasa, 16 Agustus 2011

Siapakah idolamu?


Pertanyaan ini muncul malam ini ketika ku kehabisan buku bacaan sebelum tidur (Bukan sok dengan kebiasaan intelek, tapi sedari kecil ku tak punya teman tidur seperti boneka, atau mainan-mainan yang bisa diajak bercakap ”selamat tidur”, selain buku).mati gaya, ga bisa tidur, tapi pikiran di kepala masih terang berpikir tentang banyak hal.
Mari jujur kawan..hidup di tahun 2011 dengan berbagai keseimbangan kekinian, ku rasa tak umum kalau kamu mengidolakan madam teressa, soekarno, mahatma gandi. Mereka terlalu “suci” dan terasa jauh untuk generasi sekarang!
Mengapa pertanyaan ini penting, karena menurutku sebagai konsekwensi manusia yang berimajinasi dan bercita-cita, sosok idola dalam hidup lah si bintang impian yang ingin dituju..setidak bagi anak-anak yang butuh idola (sewaktu kecil ku mengidolakan spiderman, dan selalu berkhayal aku lah peter parker!), dan hal yang disepakati dimasa kecil, ketika itu sukses akan tetap terbawa ketika dewasa. Benar kan?

Begini, kawan..soalnya persoalan idola ini ternyata secara de facto cukup mengagetkanku. Betapa kesadaran atas hidup di era jejaring sosial yang dekat seperti denyut nadi sendiri, dan kita bebas mengekpresikan sikap, pikiran termasuk kesukaan dan ketidaksukaan lewat media seperti facebook, tweet,dan lain-lain ternyata benar-benar menggugah orang lain untuk bersikap yang sama termasuk mengidolakan dan tidak mengidolakan hal yang sama!
Mungkin ini klise tapi bagiku lucu dan mengenaskan!
Ingatanku tentang hal ini surut pada masa ke masa.Di kala SMA, ku teringat ada temanku yang memaksakan badannya kurus kering, bergaya hippies,sampai ikut menghancurkan gigi depannya dengan kikiran hanya karena ingin seperti Bim-bim Slank! Dan ketika bim-bim tidak lagi tampil dengan gigi seperti itu, tak ada juga alasannya untuk tidak memakai gigi palsu. Temanku, si wawan sangat mengilai Iwan fals! Bukan saja karyanya tapi juga sejarah hidupnya, sampai hal kecil-kecil yang tak diketahui umum dan tersiar media. Jadilah dia si wawan fals!bergaya dan berbicara dengan intonasi sedekat mungkin dengan idolanya!aku Cuma berharap anak laki-lakinya nanti bukan lahir dengan nama galang rambu anarki dan mati muda karena overdosis.
Fakta berlanjut ke masa kuliah. Ketika ernesto guevara banyak ku temukan di dinding kamar kost mahasiswa. Tak rugi memelihara kumis dan jambang. Karena ada saja mahasiswi yang akan mengajakmu kencan. Mereka akan bilang kmu mirip si Che-nya mereka.tak peduli kamu adalah aktivis kampus yang rajin ikut demostrasi dan telat lulus dengan idealisme independence-nya atau memang mahasiswa pemalas yang lebih hafal merek kondom.
Dan di barisan para mahasiswi ekstrim,..huuft..(aku memang terpaksa menarik nafas ketika menceritakan mereka) adalah intelektual genius bagiku. Sebagian mereka yang menolak dominasi pria dan menamakan dirinya feminimism, mengidolakan ayu utami dengan 10 + 1 alasan tidak menikahnya yang spektakuler!(jadilah mereka salah satu kelompok perempuan yang tak pernah bisa ku tembus!)

Pada tahun-tahun terakhir ini yang penuh riak dan keseimbangan-keseimbangan baru seperti titik equlibrium pada kurva permintaan dan penawaran yang selalu berubah-berubah, semakin banyaklah idola-idola baru yang muncul di dunia ini dengan daya tularnya yang tidak bisa ditebak. Hebatnya siapa saja tiba-tiba juga bisa tampil menjadi idola bagi orang lain. Media seperti stasiun televisi dan media publik lain bertanggungjawab terhadap hal ini. Mereka mencetak idola-idola prematur mulai dari pengamen jalanan, pemain bola, polisi lalu lintas sampai ke tukang lipsing jadi idola yang gemerlap! Lalu, semua orang berlomba jadi idola! Tentu hal ini menjadi kompetisi bagi idola-idola yang sudah ada sebelumnya untuk mempertahankan status quo mereka. Banyak jalan yang digunakan, tapi yang paling jamak adalah melahirkan gosip untuk tetap menjadi trend center!
Inilah keseimbangan baru di dunia. Idola tak lagi lahir dengan nilai-nilai luhur yng pantas di idolakan! Cukup punya sisi menarik dan ajak media mengeksposnya. Poles sana-sini, jadilah idola! Tidak rumitkan? Seperti briptu norman yang pantai meniru artis india, kamu pun harusnya segera mengakrabkan diri dengan video rekaman untuk bergaya meniru lalu upload ke youtube..siapa tahu banyak yang akan suka..untung-untung ada produser yang mau mengkontrak 1 album atau tawaran iklan, atau main sinetron denganmu! Jalan menjadi idola semakin lebar!

Pertanyaan berlanjut ke pertanyaan yang lebih fantastis..kamu mau menjadi idola yang seperti apa? Ayo kawan..jangan mau ketinggalan! Gunakan imajinasimu!tak apalah berpikir keras sekarang..asal kau punya 1 mimpi, tiketmu menjadi idola. Siapa tau nanti kau adalah idola ku..aku kebetulan tak lagi bisa mengkhayal. Barusan, aku minum obat tidur..khayalan dan mimpiku sudah ku tukar dengan tiket kosong.
Besok, akan ku jumpai lagi dunia dan mencatat hal baru yang menyenangkan dan lucu. Termasuk para idola baru.

2 komentar:

Marz mengatakan...

IDOLAKU HANYA RASULULLAH SAW.

SELAIN ITU ADALAH SESAAT DAN MENYESATKAN KEJURANG KEBINASAAN DUNIA DAN AKHIRAT..!

MANUSIA SOK NARSIS BIKIN KEBAHAGIAAN HIDUPNYA TERKIKIS..!

ashabil langit mengatakan...

“Salah seorang di antara kalian tidak akan beriman sebelum ia mencintaiku (Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa Sallam) lebih daripada mencintai anaknya sendiri, dari orang tuanya bahkan dari seluruh manusia.” (HR. Bukhari: 15, Muslim: 44)

jadi orang islam itu tidak pantas mengambil idola selain Nabi SAW.